Lepas Menuju Harapan
27 Juli 2016. Hari itu hari sabtu, hari dimana aku masih mengawali pagiku di kota Bandung, Jawa Barat. Ya sebelum aku kuliah di Yogyakarta aku sempat bekerja menjadi seorang teknisi elektrik di perusahaan percetakan terbesar se-Indonesia. Pukul 5 pagi aku mulai meyadari kalau aku sudah terlambat. Gosok gigi dan cuci muka, hanya itu yang sempat kulakukan. Dengan jaket yang baru aku pakai, aku segera pergi meuju ke tempat pertemuan kami, dan benar mereka sudah menunggu. Haha ya maaf aku kesiangan. Disitu sudah ada mas Yakobus dan Sandi duduk di emperan toko. Tunggu, Mas Edi mana ??? Yah ternyata dia juga belum bangun -___-. dari janjian kami yang harusnya berangkat jam 5 jadi molor kita berangkat jam 7. Seperti yang sudah diperkirakan, Jalan macet total. Mengingat karena memang sudah jam 7, udah jam berangkatnya kantor dan sekolah. -____-
Pada pagi itu kami memang gak bekerja sih haha. Tapi bukan Bolos. Aku, Sandi dan mas Yakobus kebetulan masuk shift 2, dan mas Edi hari itu libur. Yaaa mumpung jadwalnya pada free y
a udah aku ajakin main aja mereka. :D. Kami berempat dengan 2 sepeda motor kami melaju ke tempat tujuan yang sudah kami rencanakan sebelumnya.
Kami berangkat dari Rancaekek menuju ke Ciwidey, coba tebak dari gambar itu kami mau kemana coba. Yups hari itu kami memang sudah berencana untuk main ke Kawah Putih. Aku yang ngajak sih, ya masa udah 1 tahun di Bandung tapi belum pernah sama sekali ke Kawah Putih haha.
Dari jam 7 kami berangkat sampai di kawah putih sekitar jam 10. dengan jalan berkelok-kelok dan pemandangan yang memanjakan. Di perjalanan sempet beli siomay dulu sih haha. Dengan udara yang sejuk dan dingin, kami mulai perjalanan kami menuju puncak kawah putih.
Kawah putih sendiri merupakan tempat wisata yang cukup populer di Ciwidey,Bandung,Jawa Barat. Kawah putih adalah Danau yang terbentuk dari letusan gunung patuha. Di sini memang bau belerang masih tercium kuat. Danau ini terletak di ketinggian 2090 meter diatas permukaan laut, masih berada di bawah puncak tertinggi gunung patuha yang memilki ketinggian 2434 meter diatas permukaan laut. Dan ada yang unik dari danau ini karena terkadang air dalam danau ini bisa berubah warna kapanpun. Benar-benar luar biasa. Dengan pemandangan pasir putih dan air danau yang memiliki perpaduan warna yang indah, tempat wisata ini memang cocok sekali untuk menjadi tujuan utama kalau a
nda sedang berada di Bandung Jawa Barat.
Dari pintu parkir kami mulai berjalan menuju loket masuk. Harga tiket per orang waktu itu adalah 20 ribu rupiah per orang, setelah membayar kami dapat kartu seperti kartu kredit yang isinya adalah e-money. Nah dari loket itu ada transportasi mobil yang akan mengantar kita sampai ke puncak kawah putih. Disitu memang sudah ada pembangunan jalan untuk akses menuju puncak nya. Karena ya bisa dibilang memang cukup jauh kalo jalan kaki. Untuk transportasi itu sendiri gratis kita tinggal kasih e-money card kita tadi ke pak sopirnya untuk bayar. kurang lebih 15 menit kami sudah di puncak kawah putih. Terasa sangat menyengat bau belerangnya. Jika kesini memang harus membawa masker, tapi bagi yang kelupaan jangan kawatir karena ada yang jual masker , per masker harganya 5 ribu rupiah.
Tanpa ragu lagi kami mulai menyusuri kawasan kawah putih. WAAAW sungguh nikmat rasanya melihat hamparan pasir putih yang luas berpadu dengan air danau yang berwarna hijau kebiruan. Sungguh megah ciptaanNya ini. Kami mulai berfoto ria sambil bergurau ringan memecah dingin suasana pegungungan. Banyak juga orang yang hari itu berkunjung, foto kami pun juga kurang bebas karena harus gantian haha :D.
Suasana dingin yang kembali membuat kami tidak merasakan teriknya sinar matahari. Melihat kulit tangan kami yang sudah menghitam, Astaga!! Jam 12 coeg gak kerasa. Dingin udara pegungungan mampu membiaskan panas nya terik matahari yang sudah tinggi. Saat itu juga kami memutuskan untuk kembali turun. Kami sedikit kawatir karena jam 2 siang sudah waktunya untuk masuk bekerja. Beruntung jalan pulang yang sudah tidak bergitu macet membuat perjalanan kami menjadi lebih cepat. pukul 2 tepat kami berhasil sampai di tempat kerja tanpa terlamabat.
Hal yang selalu terkenang hingga saat ini. Pada hari itu juga terakhir kalinya aku menghabiskan waktu ku bersenang-senang dengan keluarga baruku di Bandung. Tanggal 29 Juli 2016 hari senin adalah waktu dari pengajuan surat Resign ku. Ya aku mengundurkan diri dari pabrik percetakan terbesar se-Indonesia itu. Bukan karena tanpa alasan, Aku mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi S1 yang bagiku itu adalah sebuah kesempatan besar yang tidak akan terulang 2 kali. Seperti mimpi yang sudah aku dambakan sejak dulu bahwa suatu saat meski aku tidak memiliki uang aku pasti bisa kuliah S1. Dan benar Tuhan menjawab do
aku sepenuhnya meski dalam waktu yang lama.
Pada hari itu aku berpamitan dengan semua keluarga baruku di Bandung. Aku tidak akan pernah lupa pengalaman yang telah mereka berikan padaku, pelajaran kehidupan yang telah mereka bagikan padaku. Karena inilah waktu ku untuk Lepas dan berjalan menuju harapan baruku.
Pada pagi itu kami memang gak bekerja sih haha. Tapi bukan Bolos. Aku, Sandi dan mas Yakobus kebetulan masuk shift 2, dan mas Edi hari itu libur. Yaaa mumpung jadwalnya pada free y
a udah aku ajakin main aja mereka. :D. Kami berempat dengan 2 sepeda motor kami melaju ke tempat tujuan yang sudah kami rencanakan sebelumnya.
Kami berangkat dari Rancaekek menuju ke Ciwidey, coba tebak dari gambar itu kami mau kemana coba. Yups hari itu kami memang sudah berencana untuk main ke Kawah Putih. Aku yang ngajak sih, ya masa udah 1 tahun di Bandung tapi belum pernah sama sekali ke Kawah Putih haha.
Dari jam 7 kami berangkat sampai di kawah putih sekitar jam 10. dengan jalan berkelok-kelok dan pemandangan yang memanjakan. Di perjalanan sempet beli siomay dulu sih haha. Dengan udara yang sejuk dan dingin, kami mulai perjalanan kami menuju puncak kawah putih.
Pesona Kawah Putih Ciwidey |
nda sedang berada di Bandung Jawa Barat.
Dari pintu parkir kami mulai berjalan menuju loket masuk. Harga tiket per orang waktu itu adalah 20 ribu rupiah per orang, setelah membayar kami dapat kartu seperti kartu kredit yang isinya adalah e-money. Nah dari loket itu ada transportasi mobil yang akan mengantar kita sampai ke puncak kawah putih. Disitu memang sudah ada pembangunan jalan untuk akses menuju puncak nya. Karena ya bisa dibilang memang cukup jauh kalo jalan kaki. Untuk transportasi itu sendiri gratis kita tinggal kasih e-money card kita tadi ke pak sopirnya untuk bayar. kurang lebih 15 menit kami sudah di puncak kawah putih. Terasa sangat menyengat bau belerangnya. Jika kesini memang harus membawa masker, tapi bagi yang kelupaan jangan kawatir karena ada yang jual masker , per masker harganya 5 ribu rupiah.
Tanpa ragu lagi kami mulai menyusuri kawasan kawah putih. WAAAW sungguh nikmat rasanya melihat hamparan pasir putih yang luas berpadu dengan air danau yang berwarna hijau kebiruan. Sungguh megah ciptaanNya ini. Kami mulai berfoto ria sambil bergurau ringan memecah dingin suasana pegungungan. Banyak juga orang yang hari itu berkunjung, foto kami pun juga kurang bebas karena harus gantian haha :D.
Suasana dingin yang kembali membuat kami tidak merasakan teriknya sinar matahari. Melihat kulit tangan kami yang sudah menghitam, Astaga!! Jam 12 coeg gak kerasa. Dingin udara pegungungan mampu membiaskan panas nya terik matahari yang sudah tinggi. Saat itu juga kami memutuskan untuk kembali turun. Kami sedikit kawatir karena jam 2 siang sudah waktunya untuk masuk bekerja. Beruntung jalan pulang yang sudah tidak bergitu macet membuat perjalanan kami menjadi lebih cepat. pukul 2 tepat kami berhasil sampai di tempat kerja tanpa terlamabat.
Hal yang selalu terkenang hingga saat ini. Pada hari itu juga terakhir kalinya aku menghabiskan waktu ku bersenang-senang dengan keluarga baruku di Bandung. Tanggal 29 Juli 2016 hari senin adalah waktu dari pengajuan surat Resign ku. Ya aku mengundurkan diri dari pabrik percetakan terbesar se-Indonesia itu. Bukan karena tanpa alasan, Aku mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi S1 yang bagiku itu adalah sebuah kesempatan besar yang tidak akan terulang 2 kali. Seperti mimpi yang sudah aku dambakan sejak dulu bahwa suatu saat meski aku tidak memiliki uang aku pasti bisa kuliah S1. Dan benar Tuhan menjawab do
aku sepenuhnya meski dalam waktu yang lama.
Mas Yakobus (Baju Hjau), Mas Edi (Baju merah), Sandi (Angkat Jempol), Aku (Tau sendiri lah) |
Pada hari itu aku berpamitan dengan semua keluarga baruku di Bandung. Aku tidak akan pernah lupa pengalaman yang telah mereka berikan padaku, pelajaran kehidupan yang telah mereka bagikan padaku. Karena inilah waktu ku untuk Lepas dan berjalan menuju harapan baruku.
Pak Trisna (Paling kiri), Pak Dwi Budi (sebelahnya), Aku (Tengah), Pak Triyanto (Sebelahku), Mas Edi (Paling kanan) |
Mas Surya a.k.a Mas Rembo (Belakang kiri), Pak Susanto (Depanya mas Rembo), Sandi(Jempol), Mas Andi (Belakang kanan), Bang Hendra (Depanya Mas Andi) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar